(Oleh: Ahmad Zainuddin + Addariny)
Ketika aku putuskan untuk beramal sesuai Quran & Sunnah dengan faham Salaful Ummah… Akupun dipanggil Wahabi
Ketika aku minta segala hajatku hanya kepada Allah, tidak kepada Nabi ataupun Wali… Akupun dituduh Wahabi
Ketika aku meyakini Alquran itu kalam Ilahi, bukan makhluq… Akupun diklaim Wahabi
Ketika aku takut mengkafirkan dan memberontak penguasa yang dzalim… Akupun dapat platform Wahabi
Ketika aku tidak lagi shalat, ngaji serta ngais berkah di makam keramat… Akupun dijuluki Wahabi
Ketika aku putuskan keluar dari tarekat sufi yang berani menjaminku masuk surga… Akupun diembel-embeli Wahabi
Ketika aku katakan tahlilan dilarang oleh Imam Syafi’i… Akupun dihujat sebagai Wahabi
Ketika aku tinggalkan maulidan karena Nabi -shollallohu alaihi wasallam- tidak pernah ajarkan… Akupun dikirimi “berkat” Wahabi
Ketika aku takut mengatakan bahwa Allah itu dimana-mana, sampai ditubuh babipun ada… Akupun distempeli Wahabi
Ketika aku mengikuti Nabi -shollallohu alaihi wasallam-: memanjangkan jenggot, memotong celana diatas dua mata kaki, .., .., Akupun dilontari kecaman Wahabi
Ketika aku tanya apa itu Wahabi..?
Merekapun gelengkan kepala tanda tak ngerti
Ketika ku tanya siapa itu wahabi..?
merekapun tidak tahu dengan apa harus menimpali
Tapi..!
Apabila Wahabi mengajakku beribadah sesuai dengan Quran & Sunnah… Maka aku rela mendapat gelar Wahabi!
Apabila Wahabi mengajakku hanya menyembah dan memohon kepada Allah…Maka aku Pe–De memakai mahkota Wahabi!
Apabila Wahabi menuntunku menjauhi syirik, khurafat dan bid’ah… Maka aku bangga menyandang baju kebesaran Wahabi!
Apabila Wahabi mengajakku taat kepada Allah ta’ala dan RasulNya -shollallohu alaihi wasallam-… Maka akulah pahlawan Wahabi!
Ada yang bilang… Kalau pengikut setia Muhammad-shollallohu alaihi wasallam- digelari Wahabi… maka aku rela menjadi Wahabi.
Ada juga yang bilang… Jangan sedih wahai “Pejuang Tauhid”, sebenarnya musuhmu itu sedang memujimu… Pujian dalam hujatan…!
http://addariny.wordpress.com/
http://addariny.wordpress.com/
0 komentar on "Pujian dalam bungkus Hujatan"
Posting Komentar